The Trauma Code: Heroes On Call – Kesuksesan Drama Medis yang Dibangun dari Pengalaman Nyata
Jakarta – Saat The Trauma Code: Heroes On Call tayang perdana di Netflix pada Januari 2025, drama ini langsung mencuri perhatian publik secara global. Tak heran, K-Drama fenomenal ini berhasil menyapu bersih “4th Blue Dragon Series Awards”, dengan kedua pemeran utama pria meraih penghargaan “Best New Actor” dan “Best Actor”, serta drama itu sendiri dinobatkan sebagai “Best Drama”.
Lalu, apa yang membuatnya begitu sukses?
Di balik darah, keringat, dan air mata yang dicurahkan oleh para pemain dan tim produksi, The Trauma Code: Heroes On Call juga memiliki fondasi yang kuat: sebuah novel web asli yang ditulis oleh seseorang dengan latar belakang medis yang sangat kredibel.
Penulis di Balik Kisah Nyata: Seorang Dokter yang Jadi Penulis Full-Time
Penulis novel web asli The Trauma Code: Heroes On Call adalah Lee Nak Joon, yang menggunakan nama pena Hansanleega. Namun sebelum dikenal sebagai penulis, ia adalah seorang dokter THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan) berlisensi.
Lee Nak Joon menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Inha, menyelesaikan masa magang di rumah sakit universitas yang sama, lalu menjalani pelatihan bedah di Samsung Medical Center, sebelum akhirnya menyelesaikan residensi di bidang otolaringologi. Ia juga pernah bertugas sebagai dokter militer di Angkatan Udara Korea Selatan.
Namun, dalam episode terbaru acara Where Is My Home, Lee mengungkapkan bahwa kini ia telah menjadi penulis penuh waktu, dengan 100% penghasilannya berasal dari karya kreatifnya.
“Saya sekarang penulis penuh waktu—100% pekerjaan saya adalah menulis. Sudah lebih dari lima tahun sejak terakhir kali saya praktik kedokteran.”
— Lee Nak Joon
Dari Kamar Operasi ke Keyboard: Perjalanan Tak Terduga
Saat ditanya apakah penghasilannya sebagai penulis lebih besar daripada sebagai dokter, Lee Nak Joon menjawab dengan jujur:
“Bahkan sebelum The Trauma Code, penghasilan dari novel web saya sudah tidak buruk. Bahkan sekitar tiga hingga empat kali lipat dari gaji saya sebagai dokter.”
Ia menjelaskan bahwa keputusannya beralih profesi bukan direncanakan sejak awal. Awalnya, ia berencana membuka klinik pribadi pada 2020. Namun, pandemi COVID-19 mengubah segalanya.
“Saat itu, saya menemui direktur rumah sakit tempat saya bekerja dan ingin mengundurkan diri sementara untuk fokus menulis. Tapi sebelum saya sempat menjelaskan, dia malah bertanya, ‘Kenapa mau pergi? Apa gajimu perlu dinaikkan?’ Saya jawab bahwa novel saya sedang sukses dan saya ingin fokus menulis selama beberapa bulan. Itu tahun 2020. Rencana buka klinik pun tertunda karena pandemi—dan akhirnya saya jadi penulis penuh waktu.”
Petunjuk Season 2?
Dalam wawancara yang sama, pembawa acara Kim Sook bertanya apakah akan ada Season 2 dari The Trauma Code. Lee Nak Joon enggan memberikan jawaban pasti:
Kim Sook: “Aku benar-benar menikmati menontonnya. Apakah akan ada Season 2?”
Lee Nak Joon: “Aku sebenarnya tidak bisa berkomentar tentang itu.”
Joo Woo Jae: “Tunggu, bukankah kalau kamu tidak bisa mengatakan apa-apa, itu berarti memang akan ada?”
Lee Nak Joon: “Aku hanya… tidak bisa mengatakan apa-apa…”
Respons ambigu ini tentu memicu spekulasi positif di kalangan penggemar bahwa season kedua sedang dalam pertimbangan atau bahkan dalam tahap pengembangan.
Kesimpulan
Kesuksesan The Trauma Code: Heroes On Call bukan hanya hasil dari akting memukau atau produksi mewah, tetapi juga keaslian dan kedalaman cerita yang hanya bisa dihadirkan oleh seseorang dengan pengalaman nyata di dunia medis. Kombinasi antara realisme medis dan narasi emosional menjadikan drama ini sebagai salah satu karya paling otentik dalam genre medis Korea.