Profesor Kritik Balik Netizen China atas Kontroversi Dialog di Drama 'Tempest'
Seoul, Korea Selatan – Profesor Seo Kyung Deok dari Universitas Sungshin Women’s University memberikan kritik tajam terhadap reaksi netizen China terhadap sebuah dialog yang diucapkan oleh aktris Jun Ji Hyun dalam serial orisinal Disney+, ‘Tempest’.
Pada 24 September, Profesor Seo menulis di akun media sosialnya mengenai kontroversi terbaru seputar Tempest. Ia menyatakan:
"Muncul reaksi keras di dalam negeri (China) terhadap sebuah dialog dalam drama ‘Tempest’ dengan klaim bahwa dialog tersebut menghina Tiongkok. Kontroversi ini bahkan menyebabkan penangguhan endorsement kosmetik dan jam tangan yang dimodeli oleh Jun Ji Hyun."
Sebelumnya, pada 21 September, media lokal China melaporkan bahwa sebuah adegan dari Tempest menjadi sorotan publik. Dalam adegan tersebut, karakter yang diperankan Jun Ji Hyun—Seo Moon Joo, seorang kandidat presiden sekaligus mantan duta besar PBB—mengucapkan kalimat:
"Mengapa Tiongkok lebih memilih perang? Senjata nuklir bisa jatuh di wilayah perbatasan."
Kalimat ini memicu respons negatif dari netizen China, yang menuduh bahwa dialog tersebut "merusak citra Tiongkok" dan menegaskan bahwa "Tiongkok mengejar perdamaian."
Menanggapi hal ini, Profesor Seo mengakui hak netizen China untuk menyuarakan pendapat mereka:
"Tentu saja, netizen China berhak mengungkapkan pendapat mereka terhadap drama yang mereka tonton."
Namun, ia kemudian menyoroti ironi dalam situasi tersebut:
"Namun seperti yang Anda tahu, Disney+ tidak tersedia di Tiongkok—sama seperti Netflix—sehingga terungkap bahwa mereka menontonnya secara ilegal."
Ia pun melontarkan kritik keras:
"Mereka mencuri konten orang lain terlebih dahulu, lalu dengan lancang mencari-cari kesalahan tanpa alasan."
Lebih lanjut, Profesor Seo menyarankan bahwa jika netizen China memang ingin memprotes dialog tersebut, mereka seharusnya mengarahkan keluhan mereka kepada perusahaan produksi atau Disney+ yang menayangkan serial tersebut.
Ia menutup pernyataannya dengan sindiran pedas:
"Tampaknya netizen China merasa sangat takut karena konten Korea semakin mendapat perhatian global."
Profesor Seo pun mendesak mereka untuk "menenangkan diri" dan menghentikan "upaya putus asa untuk mencari-cari kesalahan pada konten Korea."