CEO CJ Corporation Dituduh Menggelar Pesta Pribadi dengan Tamu Perempuan yang Dibayar
Seoul, Korea Selatan – CEO CJ Corporation, Lee Jae Hyun, kini menghadapi tuduhan serius terkait penyelenggaraan acara pribadi yang sangat rahasia dengan kehadiran tamu perempuan yang dibayar, menurut laporan media Dispatch.
Detail Investigasi Dispatch
Laporan eksklusif tersebut mengungkap proses rekrutmen dan seleksi yang canggih serta tertutup untuk mengundang perempuan muda ke acara yang disebut sebagai "pesta DJ pribadi." Proses seleksinya bahkan disebut menyerupai audisi program K-pop populer.
Berikut alur yang dilaporkan:
- Calon tamu awalnya diundang melalui pesan langsung (direct message).
- Mereka yang tertarik harus menghadiri pertemuan tatap muka untuk dinilai secara fisik.
- Jika lolos, peserta menerima serangkaian instruksi rahasia untuk mencapai lokasi pesta.
- Salah satu instruksi termasuk mengambil tes COVID-19 di rumah sakit sebelum akhirnya diarahkan ke lokasi akhir melalui petunjuk berupa foto.
Dinamika di Dalam Acara
Setibanya di lokasi:
- Ponsel para tamu langsung disita untuk menjaga kerahasiaan.
- Para perempuan dilaporkan menari di atas panggung untuk hiburan sang CEO, yang juga tampil sebagai DJ.
- Di akhir acara, mereka dibayar tunai dengan nominal bervariasi.
Laporan juga menyebut adanya kelompok khusus bernama "tamu tetap" (fixed guests), yang:
- Diundang ke acara yang lebih eksklusif,
- Diajak dalam perjalanan pribadi bersama Lee Jae Hyun,
- Menerima kompensasi jauh lebih tinggi.
"Dispatch melakukan investigasi selama dua bulan dan mewawancarai delapan narasumber untuk mengungkap struktur acara ini," demikian tertulis dalam laporan tersebut.
Konteks Perusahaan
CJ Corporation merupakan konglomerat besar Korea Selatan dengan portofolio global yang mencakup:
- Merek makanan seperti BIBIGO,
- Rantai toko obat Olive Young,
- Perusahaan hiburan ternama seperti Mnet dan Studio Dragon.
Biaya setiap pesta diperkirakan mencapai minimal 20 juta KRW (sekitar 14.179 USD).
Reaksi Publik
Pasca publikasi laporan ini, netizen Korea Selatan menyuarakan kemarahan dan rasa jijik. Banyak yang mengecam keras praktik yang dianggap tidak etis dan mengeksploitasi perempuan muda.