Onodela Popko Ungkap Pengalaman Bullying di Grup Idol Asterisk East
Pada tahun 2019, Onodela Popko dari grup idol Asterisk East menjadi viral di Jepang setelah marah-marah kepada rekan satu grupnya saat menceritakan pengalaman bullying yang ia alami di balik layar.
Video tersebut kembali mencuri perhatian publik setelah Onodela membagikannya ulang di media sosialnya.
Dalam klip tersebut, mantan idol ini menjelaskan bahwa selama sebuah acara, ia berusaha membongkar tindakan bullying dari anggota lain, namun mikrofonnya diputus secara paksa. Meski tanpa suara yang tersiar, Onodela tetap melanjutkan ucapannya hingga akhirnya memutuskan untuk keluar dari panggung dan menyatakan niatnya untuk berkarier solo.
Reaksi para anggota lain yang terlihat seolah terhibur oleh kemarahannya membuat banyak penggemar merasa terkejut sekaligus jijik, terutama terhadap budaya bullying yang ternyata masih marak di industri idol.
Setelah video tersebut kembali viral, Onodela merilis video baru yang mengungkap detail mengerikan dan menyedihkan tentang pengalaman bullying-nya.
"Sebelum debut, meskipun aku berlatih lebih lama di agensi tersebut dibanding ketiga anggota lain, karena mereka lebih tua, mereka terus menghalangiku untuk debut. Akhirnya, debutku tertunda beberapa bulan."
Ia menambahkan bahwa selama masa pelatihan, ketiga anggota tersebut selalu bersatu dan sengaja mengucilkannya.
Contoh Perlakuan Tidak Adil yang Dialami Onodela
- Memberikan informasi jadwal latihan yang salah, sehingga ia sering datang terlambat dan dianggap tidak profesional.
- Tidak memberi tahu perubahan jadwal konser, hingga Onodela baru mengetahuinya dari pihak penyelenggara, bukan dari timnya sendiri.
- Menggugat posisi utama yang seharusnya menjadi miliknya:
"Saat aku mendapat posisi terbaik dalam sebuah lagu, keesokan harinya mereka pergi bersama ke perusahaan dan mengeluh. Akhirnya, posisiku diubah dan aku hanya mendapat bagian kecil."
Budaya Bullying dalam Industri Idol
Kasus Onodela bukanlah yang pertama. Bullying telah lama menjadi masalah sistemik dalam industri idol, terutama di lingkungan yang kompetitif dan hierarkis. Namun, semakin banyak korban yang kini berani bersuara, mendorong perubahan dan kesadaran publik terhadap praktik tidak sehat ini.