Laporan Mengejutkan: Ketua CJ Group Diduga Gelar Pesta "Audisi" Rahasia
Seoul, Korea Selatan – Sebuah laporan mengejutkan telah mencuat mengenai Lee Jae Hyun, Ketua CJ Group, yang kini menjadi sorotan akibat dugaan keterlibatannya dalam pesta rahasia bergaya “audisi”.
Menurut kesaksian yang dibagikan kepada media Dispatch, sang ketua diduga memerintahkan manajernya untuk mencari gadis-gadis muda yang cantik guna menghadiri acara eksklusif tersebut. Para wanita—mulai dari influencer, streamer, hingga calon selebriti—dilaporkan menerima undangan misterius melalui pesan langsung (direct message) untuk mengikuti yang disebut sebagai “pesta DJ”.
Proses Seleksi Ketat ala Audisi
Sebelum menghadiri pesta, para calon peserta harus melewati seleksi tatap muka di kafe-kafe mewah. Mereka kemudian diarahkan ke sejumlah lokasi rahasia dengan aturan berpakaian ketat yang disesuaikan dengan selera Lee Jae Hyun:
- Rok hitam
- Stoking transparan
- Sepatu hak tinggi (minimal 9 cm)
- Rambut terurai, tidak diikat
Sebuah percakapan antara manajer dan calon peserta bahkan berhasil diungkap:
Manajer:
"Jika kamu punya kaki yang indah, pakai stoking hitam dan rok. Dia suka gadis yang langsing dan bergaya mewah. Kamu harus memakai hak di atas 9 cm dan datang dengan rambut terurai, jangan diikat."
Perbandingan dengan Program Audisi CJ
Fakta ini menimbulkan perbandingan ironis dengan sejarah panjang CJ dalam memproduksi program audisi ternama, seperti:
- Superstar K
- Produce 101
- Idol School
- Boys Planet
Program-program tersebut melahirkan grup idola populer seperti I.O.I, Wanna One, IZ*ONE, Kep1er, dan ZEROBASEONE. Namun, sumber internal menyebut bahwa di balik layar, sang ketua menjalankan “audisi” yang sangat berbeda—dan jauh dari nilai-nilai yang dipromosikan oleh acara resmi CJ.
Suasana Pesta ala Film Mata-Mata
Setelah lolos seleksi, para peserta dibawa ke lokasi rahasia. Ponsel mereka disita, dan suasana digambarkan seperti adegan dalam film mata-mata. Di dalam, para peserta mengaku mengalami:
- Obrolan ringan
- Aliran anggur tanpa henti
- “Pertunjukan” tari kompetitif
- Lee Jae Hyun sendiri yang mengambil alih booth DJ, disambut sorak-sorai peserta
Beberapa wanita menjadi “peserta tetap”, sementara yang lain hanya diundang sebagai “wajah baru”. Mereka bahkan saling bersaing demi status “tetap” demi mendapatkan lebih banyak perhatian.
Salah satu peserta:
"Aku harus tampil menarik. Aku harus naik dari selir jadi ratu. Kalau besok aku tampil bagus, aku yakin akan dipilih jadi peserta tetap untuk Jumat dan Sabtu. Aku harus latihan menari! Hak sepatuku begitu tinggi sampai tinggiku jadi 168–170 cm. Besok akan menentukan apakah aku jadi peserta tetap atau tidak. Mereka memberi tiap gadis ₩10 juta KRW (sekitar $7.120 USD) kalau jadi peserta tetap plus liburan domestik 3 hari."
Di akhir acara, setiap peserta menerima amplop berisi uang tunai senilai ₩1,5 juta KRW (sekitar $1.070 USD). Bagi yang menjadi “favorit” dan diangkat jadi peserta tetap, mereka diajak dalam liburan 3 hari dengan bayaran ₩10 juta KRW per kunjungan.
Kritik dan Pertanyaan Etika
Laporan ini memicu kritik tajam terhadap dugaan hipokrisi korporat. CJ Group dikenal sangat bergantung pada basis konsumen perempuan, terutama melalui bisnis hiburan dan makanan. Namun, sang ketua justru dituduh mengobjektifikasi perempuan dalam acara tertutup yang sarat nuansa eksploitasi.
Kini, publik mempertanyakan:
- Apakah ini hanya skandal pribadi?
- Ataukah ini merupakan masalah tanggung jawab korporat serius yang perlu ditindaklanjuti secara hukum dan etis?
Debat publik terus bergulir seiring dengan tuntutan agar transparansi dan akuntabilitas ditegakkan—bukan hanya di layar kaca, tetapi juga di balik pintu tertutup ruang kekuasaan.