Drama ABO Desire: Sensasi Pertama Omegaverse yang Meninggalkan Penonton Kecewa
Di awal musim panas, sebuah drama yang disebut sebagai yang pertama dalam sejarah mulai tayang dan langsung mencuri perhatian.
Berlatar di dunia Omegaverse, ABO Desire disebut-sebut sebagai drama pertama di dunia yang benar-benar mengangkat genre ini secara utuh, termasuk berbagai elemen khas tropenya.
| iQiyi
Drama ini mengikuti kisah dua pasangan, salah satunya adalah Shen Wenlang (diperankan oleh Ocean Jiang) dan Gao Tu (diperankan oleh Seeky Li). Keduanya merupakan teman lama, meski Gao Tu menyembunyikan fakta bahwa ia seorang omega—individu dengan tingkat kesuburan tinggi yang mampu mengandung anak, terlepas dari jenis kelaminnya.
Melalui serangkaian kebetulan, Wenlang—yang secara terbuka menyatakan kebenciannya terhadap omega—dan Gao Tu akhirnya berhubungan intim, meski identitas Gao Tu sebagai omega masih dirahasiakan.
Seeky Li sebagai Gao Tu (kiri) dan Ocean Jiang sebagai Shen Wenlang (kanan)
| GagaOoLaLa
Tak lama setelah itu, Gao Tu mengetahui bahwa ia hamil. Ia pun memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai asisten Wenlang. Di episode kedua dari akhir, Wenlang nyaris mengetahui status Gao Tu sebagai omega yang sedang mengandung.
Di episode terakhir, Wenlang akhirnya diberi tahu tentang status Gao Tu. Namun, Gao Tu justru melarikan diri selama tiga tahun untuk menghindari tekanan agar melakukan aborsi paksa.
Novel asli yang menjadi dasar adaptasi ini sebenarnya berlanjut setelah jeda tiga tahun tersebut, mengeksplorasi kembali hubungan antara Gao Tu dan Wenlang. Sayangnya, versi serialnya mengecewakan banyak penonton dalam hal ini.
Setelah time skip, Wenlang dan anaknya (dari pasangan utama) berkunjung ke taman bermain anak-anak. Di sana, sang anak bertemu dengan anak lain—yang ternyata adalah anak yang dikandung Gao Tu. Wenlang menyadarinya, dan ketika melihat Gao Tu, ia langsung berlari dan memeluknya.
Di sinilah kisah pasangan utama berakhir dalam serial ini, tanpa menunjukkan rekonsiliasi yang memuaskan di layar. Banyak penonton merasa kecewa karena tidak adanya adegan ciuman sama sekali sepanjang drama, serta minimnya resolusi emosional antara kedua tokoh utama.
“Kami ingin menampilkan sisi baru Omegaverse,” mungkin begitu harapan produksi—namun realisasinya justru meninggalkan rasa penasaran dan frustrasi bagi para penggemar.